“Insun Rahayu Balarea Waluya“
Kami datang dari yang Terdahulu untuk Yang Sekarang,
dan
Yang Sekarang untuk Yang akan Datang ”
GURU BESAR
BENDERA KEBESARAN
KR SLAMET HADI . H
KOORDINATOR LAPANGAN WILAYAH TIMUR
MUKADIMAH
Pengertian energi yang selama ini
kita implementasikan di Perguruan Syahbandar Kari Madi adalah Energi Alam yang
dapat kita kendalikan manjadi berbagai bentuk kehidupan oleh kekuatan NIAT
(atau Kekuatan Hati). Dan manusia sekarang pun membentuk peradaban itu
disebabkan oleh bagaimana dan karena oleh sebab adanya Niat. Akan tetapi yang
sangat belum diketahui adalah siapa yang membuat niat diseluruh komponen
insan-insan kehidupan, selain dari pada hal tersebut juga terimplementasikan
pula niat para Rohaniawan, juga niat para insan atau niat para Binatang,
ataupun Makhluk-makhluk yang lain yang berada di alam ini. Jadi dari sejarah
awal proses terjadinya Alam dan Kehidupan ini pasti kita menyadari tentang
adanya suatu Energi atau suatu Kekuatan karena suatu kondisi yang telah
membentuk kehidupan kita dan yang melatar belakangi proses terjadinya peradaban
di dunia ini. Namun demikian sampai saat ini Energi ini, masih belum kita
ketahui siapa dan apa nama dari energi ini alias dari sebutan energi ini belum
PATEN. Jadi dalam suatu kenyataan Energi Kehidupan masih menjadi suatu misteri
yang belum terpecahkan atau masih belum terungkap tuntas tentang eksistensi
keberadaan yang sebenarnya. Dalam hal ini Perguruan kita menamakan Energi
Kehidupan ini adalah Energi Syahbandar Kari Madi, berdasarkan Energi tersebut
dalam proses kejadian Alam telah dan dapat membentuk wilayah Lautan, Daratan, dan
Pegunungan, yaitu dunia ini. Kategori dalam hal ini, atas dasar Penyesuaian
Diri terhadap Wilayah Tempat Kehidupan masing-masing. Berarti Energi Syahbandar
Kari Madi eksistensi keberadaannya sejak energi tersebut dalam proses
perjalanan evolusinya membentuk kejadian Alam Bumi (Dunia). Ini sesusai dengan
Nama Simbol yang ada pada Simbol atau Logo Syahbandar Kari Madi, dimana ciri wilayah
Syahbandar, wilayah Kari, wilayah Madi memiliki makna atau arti yang jelas
meliputi wilayah kekuasaannya dengan latar belakang kejadian alami yang
realistis, berkemampuan magis dan penentu dalam proses implementasinya yang
dramatis serta telah berhasil mengendalikan terciptanya serta memberi arah
terhadap proses perjalanan kehidupan kita sampai sekarang.
Dalam kondisi kehidupan peradaban sekarang di Jaman Akhir atau Era Globalisasi
dan keterbukaan ini, kehidupan sudah mulai banyak menuntut terhadap Konsep dan
System Kehidupan yang pasti, yaitu system yang bisa memberikan roh kehidupan
sehingga kehidupan memiliki jiwa atau kekuatan yang tidak mungkin bisa
ditaklukkan oleh konsep ketidakpastian. Oleh karena itu Konsep Energi Kehidupan
yang di berikan dalam proses perjalanan kita membentuk peradaban ini harus bisa
di terima oleh Semua Unsur Kehidupan yang ada, dan tidak akan pernah bisa
ditolak lagi, karena alasan dan faktor pembuktian dari Sifat Energi ini jelas
menjadi Menu Kebutuhan Pokok yang bisa diimplementasikan kepada berbagai
kepentingan dan sangat sesuai atau sinergi sekali dengan Sifat Alam itu sendiri
juga semua unsur kehidupan di Alam Bumi ini. Baiklah kita kembali kepada
Sejarah Kejadian Alam dan Kejadian Kehidupan kita agar kita bisa mengatahui
asal-usul kehidupan kita sendiri. yang selanjutnya akan memberi arti dan
kekuatan pada perjalanan kehidupan kita di muka bumi ini, begitu juga kita agar
kita menyadari dan bisa memahami apa dan bagaimana yang akan dan harus terjadi
serta akhir dari kejadian perjalanan kehidupan kita. Tentunya yang bisa sesuai
dan senyawa dengan Alam sebagai Anugerah dari Pemilik Kehidupan yang
mengendalikan proses perjalanan kejadian Alam dan Unsur Kehidupan, terutama
kita sebagai makhluk yang paling sempurna dan menjadi pelaku kehidupan juga
sebagai faktor penentu dan pengatur kehidupan ini. Sehingga dengan demikian
kita akan bisa mengetahui sebuah konsep yang sesuai tentang arti dari sebuah
Jatidiri.
Selanjutnya dengan konsep
tersebut kita pasti bisa melakukan dan menciptakan serta menyempurnakan daya
cipta, rasa, dan karsa kita demi terjadinya suatu Tatanan Kehidupan Peradaban
Luhur yang diinginkan Tujuan dari Visi Misi Kehidupan dari dan oleh Pemilik
Kehidupan, dan yang akan dapat diterima, dipahami, dihayati dan dinikmati oleh
pelaku semua unsur kehidupan ini. Kekuatan atau Energi inilah yang telah
menyebabkan proses kejadian Alam dan terjadinya suatu kehidupan dan peradaban
dimuka Bumi atau Dunia. Energi ini dalam Paguron Candradimuka Syahbandar Kari
Madi dinamakan dengan Energi Kehidupan atau Patennya disebut Energi Syahbandar
Kari Madi.
Istilah Syahbandar (dalam bahasa sunda yang berarti lautan) disebut sebagai
energi kehidupan lautan, atas dasar bagaimana energi kehidupan ini dalam proses
kejadian alam telah membentuk kejadian wilayah atau ciri dari suatu tempat
peradaban kehidupan dunia yang dimulai dari munculnya energi yang membentuk
peradaban wilayah lautan dan energi ini memiliki tingkat penyesuaian dengan
unsur alam yang amat luas, dominannya dengan unsur air yang bersifat unggul tak
terkalahkan, lembah bak sifat air yang selalu mengalir ke bawah atau selalu
berpenampilan sangat sederhana dan tampil seakan-akan tidak punya daya akan
tetapi efek energi ini sangat hebat dan handal serta tetap unggul terhadap segala
unsur yang dihadapi, membuat energi lawan cepat luntur dan hancur, habis dan
lebur. Energi ini bersifat menjaga serta memiliki kekuatan mengendalikan segala
kondisi, selalu siap diuji baik kualitas ataupun oleh volume kapasitas tak
terbatas. Istilah Kari (dalam bahasa sunda yang berarti gunung) itu adalah
sebutan energi kehidupan gunung atau dataran tinggi, atas dasar proses kejadian
kehidupan energi yang membentuk peradaban wilayah pegunungan. Energi ini juga
mengendalikan kehidupan bahkan menjadi faktor penentu kondisi dan arah kekuatan
bagi terciptanya peradaban yang terjadi, dimana energi ini memang memiliki
tingkat penyesuaian sehingga mempunyai kelebihan dan keunggulan terhadap
faktor-faktor penguji dengan kualitas dan kapasitas dirinya untuk terlahir dan
mengusai lingkungannya. Kehebatan energi ini bersifat sakti dan berakibat nyeri
dan membuat lawan energi cepat mati. Adapun istilah Madi (dalam bahasa sunda
berarti daratan). Ini sebutan atau nama bagi energi penyesuaian dengan alam di
dataran rendah (dataran yang ramai). Proses perjalanan sejarah kejadian
peradaban daratan yang banyak teruji oleh tantangan barbar bersifat cepat
berhasil menjadi jawara dengan segenap kemampuan baik lahir maupun bathin.
Energi ini memiliki kemampuan jago tempur yang tangguh, memiliki daya pukul
yang ampuh terhadap lawan, berakibat nyeri dan cepat mati. Energi ini mampu
mengendalikan kondisi seluruh unsur kehidupan yang ada di daratan. Sampai detik
ini energi ini masih berpengaruh kuat dalam mengendalikan kehidupan daratan
dimuka bumi ini.
Karena energi yang terjadi dan membentuk Tiga Tempat Wilayah Peradaban sebagai
Pengendali Alam sangat memberi arti dan kekuatan kepada Jiwa Kehidupan dan
turut membentuk terjadinya peradaban dunia sesuai tempat wilayahnya
masing-masing. Rahasia inilah yang belum terbuka sebagai salah satu misteri
kehidupan ini.
Bagaimana tahapan proses kejadian
peradaban dunia ini terjadi, Karena dan oleh energi ini ?. proses kejadian alam
kehidupan dan terbentuknya peradaban dunia adalah melalui tahapan-tahapan
proses kejadian. Adapun fase atau tahapan proses energi Syahbandar Kari Madi
sebagai energi kehidupan pembentuk peradaban dunia ini ada 4 (empat) fase,
yaitu sebagai berikut :
FASE TERJADINYA UNSUR ALAM DAN KEHIDUPAN
1. FASE PERTAMA (FASE TERCIPTANYA EMPAT UNSUR ALAM)
Bahwa sebagaimana proses kejadian
alam oleh karena sebab adanya suatu kekuatan yang disebut energi kehidupan,
atau dalam Perguruan kita disebut energi Syahbandar Kari Madi. Energi ini
adalah nyata bahkan aktif dan jelas eksistensi keberadaannya, dimana dalam
proses perjalanan terjadinya adalah secara alami (natural). Energi ini telah
mengiringi dengan suatu gerakan yang datang dari segala penjuru dan membentuk
sebuah putaran hawa atau udara, yaitu berupa putaran embun atau putaran uap air,
dan disinilah pertama kali terciptanya unsur air.
Selanjutnya air terus berputar
dengan energi itu, dalam kurun waktu sangat lama sampai berjuta atau bermilyar
tahun di alam ini dan energi ini hidup dan aktif bergerak secara teratur dan
kekal, sesuai rumus dari hukum energi itu sendiri, bahwa setiap benda bergerak
itu bergesek selalu menimbulkan panas, sehingga akibat lama putaran waktu yang
semakin kuat gerak rotasi dari energi itu bergesek akhirnya menghasilkan
gumpalan air panas yang membentuk lava. Pada tingkat pembentukan tahap kedua
ini terciptanya unsur api. Akibat oleh dan karena proses putaran energi yang
terus menerus energi, maka terjadi suatu kondisi mampatan atau tekanan yang
ditimbulkan oleh tarikan rotasi pada poros inti yang semakin kuat dan akibat
terus meningkatnya temperatur panas yang sangat tinggi, kemudian lava atau
magma yang terus aktif bergerak merapat dan saling mengikat dalam proses
putaran itu, menyebabkan gumpalan air dan api itu semakin mengalami
keseimbangan putaran dan terciptalah kerak bumi sebagai unsur tanah. Ini
terjadi dalam proses putaran evolusi berjuta-juta tahun bahkan bisa bermilyar
tahun proses putaran kejadian. Dalam tahapan kejadian inilah di katakan saat
terciptanya unsur bumi dan energi ini terus aktif berputar stabil memutar
setiap unsur yang tercipta karena terjadi proses kejadian alam sebagaimana yang
terjadi putaran tetap pada bagian inti yang ada dalam perut bumi, dan ternyata
masih tetap berlangsung proses putaran energi tersebut sampai saat ini.
Hasil proses putaran air dan api yang membentuk lava tersebut dalam putaran
waktu ribuan abad akhirnya membentuk kerak atau lapisan yang mengeras, dan
menjadi dasar terbentuknya lapisan-lapisan yang tersusun dalam struktur lapisan
(sedimen) struktur bumi. Secara fisik tampak bagian luar kulit bumi yang
membentuk lekukan-lekukan seperti yang terjadi pada bagian permukaan bumi
tempat kehidupan kita ini, seperti adanya dataran rendah dan dataran tinggi
atau pegunungan yang terbentuk secara teratur mengikuti keseimbangan putaran
energi ini.
Selain itu juga akibat adanya
energi rotasi (putaran) yang semakin menguat dan semakin seimbang, maka hasil
akhir dari proses kejadian tersebut mengakibatkan adanya gesekan-gesekan yang
terus-menerus antara kepadatan benda yang membentuk bagian unsur yang sudah
menjadi padat dengan bagian lain yang masih membentuk materi hawa embun atau
bagian unsur materi tipis yang belum yang masih belum memadat, maka muncullah
energi gerak materi hawa seperti udara atau gerak angin karena dan oleh sebab
gesekan rotasi (putaran) dari energi itu sendiri. Baik yang ada diluar pada
permukaan bumi ataupun yang ada dibagian dalam perut bumi berupa proses
penguapan. Energi materi ini bergerak menjadi Unsur Angin atau Udara dan terus
bergerak sampai saat ini sesuai kondisi yang ada dalam kenyataan bumi dengana
segala sifat unsur sempurna yang dimilikinya, dengan demikian maka kondisi
bumipun telah lengkap tercipta dengan Standarisasi Empat Unsur Alam sebagai
syarat bakal dan ciri dimungkinkan dari kesiapan adannya kehidupan ini. Inilah
yang dinamakan Tahap Fase Awal Energi Syahbandar Kari Madi dalam proses
Pembentukan Awal terciptanya Empat Unsur Alam atau Kejadian Bumi. Ke-Empat
Unsur Alam tersebut merupakan hasil proses yang ditimbulkan oleh adanya putaran
Energi Alam, dimana Empat Unsur Alam ini sebagai Standarisasi Unsur Pembentuk
adanya Kehidupan, dimana pada awalnya proses penyempurnaannya berjalan secara
evolusi dalam perjalanan kurun waktu yang sangat lama bahkan bisa dalam proses
kejadian ratusan tahun atau ribuan abad.
Proses terciptanya Empat Unsur Dasar Kejadian Alam (yaitu : Unsur Air, Unsur
Api, Unsur Bumi, Unsur Angin) merupakan Fase Proses Kejadian Awal, tahapan ini
atau pada fase ini disebut dengan Fase Awal terjadinya bentuk atau Ujud Energi Empat
Unsur Alam, sebagai anasir atau Wujud Sifat Energi Kehidupan itu sendiri untuk
menyatakan terhadap Eksistensi Keberadaannya. Inilah yang dimaksud oleh
Keilmuan Syahbandar Kari Madi.
Dari mana asal-usul energi itu
sendiri ?. yaitulah Energi yang disebut Energi Nyawa yang jelas tidak ada yang
mengetahuinya, dimana energi itu sifatnya yang mengatur kita sampai saat ini
barbar (bebas), ibarat Energi Nyawa datang membentuk kehidupan, datang tidak
diinginkan dan pergi tanpa bisa ditolak. Inilah Fase Energi Pembentukan Alam
Bumi ini. Kita tahu bahwa energi itu secara realistis ada dan hidup aktif
memberi kehidupan pada kita, dan Energi tersebut sebagai Pengendali Alam dan
Kehidupan Kita sampai detik ini, bahkan menjadi kebutuhan tetap bagi semua
unsur kehidupan ini. Energi ini adalah Energi Nyawa atau yang disebut juga
Energi Sang Yang Widhi Wase atau bisa disebut Energi Sir atau Energi Kehidupan
(atau disebut sebagai bathin alam). Jadi istilah apa saja yang terpenting kita
ketahui bahwa energi ini eksistensinya ada dan bersifat hidup membentuk
kejadian Alam Bumi melalui proses kejadian Empat Unsur Alam dan yang memberi
kehidupan kita dan yang lain dibumi ini. Kesimpulannya bahwa Energi inilah yang
mengendalikan hidup kita ini.
Kenapa disebut Energi Sang Yang Widhi Wase karena dalam pengertian kalimat
bahasa mengandung arti (yaitu : Sang Yang artinya ; Tinggi atau Dzat Hidup
Luhur, Widhi artinya ; ijin atau ijin segala macam, dan Wase artinya ; Barbar
atau Tidak bisa diatur sebelumnya). Sifat dari energi itu adalah bebas dan
kekal, yaitu tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnakan, kalau kita
sadari bahwa Energi ini sifatnya barbar (bersifat bebas), artinya energi itu
datang kepada kita tanpa bisa diatur sebelumnya atau tanpa bisa diminta dengan
Ritual terlebih dahulu, bahkan energi itu datang dan pergi semaunya sendiri
tanpa kita sadari dan tanpa bisa kita tolak atau dapat kita mengatur dia.
Itulah Fase Energi yang membentuk alam ini, yaitu energi yang membentuk
kejadian Alam Bumi ini dengan seluruh unsur kehidupan yang ada didalam dan
permukaan bumi. Karena di alam ini kita ketahui hanya alam bumilah sebagai
bukti selama ini, sebagai tempat adanya kehidupan yang paling mungkin dan
paling sempurna dibandingakan dengan alam yang ada pada planet-planet yang lain.
Jadi atas dasar terciptanya dan fakta akan keberadaan Alam Bumi ini dengan
segala sifat kesempurnaan serta kondisi yang dimilikinya yaitu Energi Empat
Unsur Alam sebagai dasar terciptanya kehidupan, maka dapat disimpulkan bahwa
keberadaan Alam Bumi merupakan satu-satunya planet yang ada dan dapat
diunggulkan diAlam ini, dari pada planet-planet yang lainnya.dan dengan
kepemilikan bumi yang memiliki Empat Unsur Alam yang menjadi standart adanya
atau terciptanya kehidupan. Apabila dibandingkan dengan yang ada di
planet-planet lain yang hanya terdiri dari satu, dua, atau tiga unsur saja,
maka bumi akan sangat unggul dan tidak akan pernah bisa dibentur oleh
benda-benda langit lainnya entah oleh yang disebut planet atau meteor dan lain
sebagainya, karena memiliki kekuatan energi dengan sifat yang sangat sempurna.
2. FASE KEDUA
(FASE TERCIPTANYA MAKHLUK PERTAMA)
Fase kedua adalah dari putaran
alam membentuk proses kejadian Alam yang dikatakan Dunia yang terdiri dari
Empat Unsur Alam itu, juga akibat proses putaran Alam tersebut merupakan
Kehendak Energi Alam sebagai Sifat Anasir melalui Empat Unsur Alam, Energi
tersebiut mewujudkan dirinya sehingga menyebabkan kejadian atau terciptanya
Makhluk Pertama yang terjadi oleh karena Proses Penyatuan Putaran dari Energi Empat
Unsur Alam itu di Bumi ini. Dan makhluk pertama ini kita namakan AMA, mengapa
demikian ? artinya makhluk yang mempunyai Hak sebagai Pengendali Energi
Kehidupan di Bumi ini, kata AMA mengandung makna sebagai Kekuatan Energi
AWAL-MENENGAH-AKHIR, artinya AMA itu sendiri adalah sebuah Makhluk yang
memiliki Energi Pengendalian Awal, Menengah, dan Akhir. Dan Makhluk ini
berbentuk Energi namun eksistensi keberadaannya nyata, meskipun kita tidak
melihatnya, atau kita tidak perlu menuntut terlalu menghayal seperti apa
wujudnya, akan tetapi eksistensi keberadaannya sangat bisa diterima oleh Hukum
Logika Metafisika. Daripada kita harus memaksakan diri terhadap sesuatu hal
akan tetapi kita masih belum bisa membuktikan secara nyata, metafisik, dan
ber-Energi serta dapat diimplementasikan sebagai IJIN dan RESTU dalam kehidupan
ini kepada kita sebagai hamba yang dipercaya dari Pemilik Kehidupan ini. Untuk
bisa mengatur kehidupan diri dan diluar diri kita sebagai tugas kekhalifahan
dimuka bumi ini. Jadi kenapa Makhluk tersebut kita namakan AMA ?. Karena
sebelum terjadi makhluk–makhluk lain di muka bumi ini, kita harus sangat
menghargai kerja dan jerih payah AMA sebagai sebagai Makhluk yang berhasil
menyeimbangkan diri dengan Kehendak Proses Alam yang terjadi di bumi ini. Jadi
adanya kita karena adanya AMA yang berhasil menyesuaikan diri dengan putaran
waktu dan Alam Bumi ini. Gerakan AMA dalam penyesuaian diri dengan Empat Unsur
Alam di Bumi ini yang kita sebut sebagai Jurus Inti Syahbandar Kari Madi.
Gerakan AMA yang dapat menyesuaikan diri dengan gerakan air sampai dirinya
senyawa dengan air dan terus dilakukan gerakan-gerakan dirinya sesuai dengan
gerakan air sampai benar-benar persenyawaan itu didapat. Dan gerakan dirinya
itu senyawa dengan Unsur Air disebut Jurus Inti Satu (Jurus Inti Air) didalam
Perguruan Syahbandar Kari Madi. Gerak persenyawaan dengan unsur air ini AMA
lakukan dalam kurun waktu kurang lebih 150 abad. Dan terus penyesuaian itu
dilakukan dalam ratusan abad, dimana AMA dengan tidak memiliki instrumen logika
atau instrumen pengetahuan apapun, hanya dengan menggunakan naluri, karsa dan
cipta pada saat itu terus menyesuaikan diri dengan Alam, dengan cara dia
melakukan cara Gerak Persenyawaan dengan Unsur Alam. Setelah melakukan gerak
air sekian ratus abad lalu melakukan gerak penyesuaian Gerak seperti Api,
sampai benar-benar AMA senyawa dengan gerakan Unsur Api dan berhasil
mengendalikan Unsur Api yang ada di Alam Bumi ini. Keberhasilan AMA memiliki
kemampuan sebagai Pengendali Unsur Api AMA berhasil mengangkat Unsur Panas Bumi
keatas atmosfir bumi terbentuk proses kejadian terjadinya Matahari sebagai
Standarisasi keseimbangan sirkulasi api atau panas bumi, supaya dapt memberi
tempat atau habitat terhadap adanya kehidupan dimuka bumi. Gerakan persenyawaan
AMA dengan Unsur Api ini berlangsung sekitar 270 abad lamanya. Didalam jurus
perguruan Syahbandar Kari Madi dinamakan Jurus Inti Dua (Jurus Inti Api).
Selanjutnya AMA juga melakukan gerakan menyesuaikan diri dengan Unsur Bumi
dalam ratusan abad juga sehingga Beliau benar-benar senyawa dengan Gerak Bumi,
ini dilakukan selama sekitar 420 abad. Dan AMA berhasil bersenyawa dengan Bumi
sehingga AMA dapat menyempurnakan kejadian bentuk bumi seperti terjadinya
permukaan bumi menjadi Wilayah Tempat Kehidupan, seperti Lautan, Daratan dan
juga terjadinya dataran tinggi yang disebut Pegunungan yang kesemuanya itu
sebagai hasil persenyawaan AMA dengan Unsur Bumi. Di dalam Perguruan Syahbandar
Kari Madi gerakan persenyawaan AMA dengan Unsur Bumi itu dinamakan Jurus Inti Tiga
(Jurus Inti Bumi).
Juga setelah menyesuaikan diri dengan Unsur Bumi, AMA juga melakukan
penyesuaian diri dengan Gerakan Udara atau Gerakan Angin. Dimana setelah
berhasil dalam tingkat persenyawaan dirinya dengan Unsur Angin ini, AMA
memiliki kemampuan menendalikan gerakan Angin, dan AMA juga melakukan gerakan
angin, sehingga AMA benar-benar senyawa dengan gerakan angin. Gerakan
pesenyawaan ini AMA lakukan sekitar dalam kurun waktu 570 abad, dan gerakan
penyesuaian beliau dengan unsur angin ini dinamakan didalam perguruan
Syahbandar Kari Madi dengan jurus inti empat (jurus inti angin).
Setelah AMA betul-betul menjadi
Makhluk Pertama didunia, yang senyawa dengan energi dunia, sehingga adanya
beliau atas keberhasilan persenyawaan tersebut maka terlahirlah adanya kita.
Kalau AMA gagal dalam melakukan persenyawaan dengan energi alam yang barbar
(bebas) dan tidak bisa dikendalikan itu, maka kita tidak bisa hidup enak dimuka
bumi ini.
Lalu persenyawaan gabungan dari pada kekuatan persenyawaan dengan empat unsur alam
itu, disatukan atau disenyawakan kembali dengan kekuatan hati, dimana beliau
menjadi Makhluk Pertama yang mengusai alam dan pengendaliannya. Gerakan
menyatukan kekuatan energi empat unsur alam dengan kekuatan hati AMA dilakukan
dalam kurun waktu sekitar 580 abad lamanya. Dimana hati sebagai komando
terhadap pengendalian tersebut. Gerakan persenyawaan dengan empat unsur alam
yang telah menjadi jurus inti satu, jurus inti dua, jurus inti tiga, dan jurus
inti empat SKM disatukan kembali oleh kekuatan hati tersebut dinamakan jurus
inti lima (jurus inti gabungan).
Kalau jurus inti satu, jurus inti dua, jurus inti tiga, dan jurus inti empat
hanya berfungsi untuk pengendalian empat unsur alam, maka jurus inti lima SKM
adalah jurus pengendalian nyawa atau kekuatan rohani, atas dasar kekuatan empat
unsur alam tersebut disatukan menjadi satu kekuatan yang dapat dimanfaatkan
oleh AMA untuk berbagai kepentingan dengan konsep pengendalian hati atau
kekuatan rohani.
Jadi kesimpulannya fase kedua adalah adalah pembentukan energi SKM membentuk
makhluk pertama yang kita sebut AMA (yaitu energi Awal-Menengah –Akhir), entah
bentuknya kayak apa makhluk tersebut wallahu a’lam yang penting lebih mendekati
adanya pengakuan seorang makhluk keberadaannya, karena sangat realistis kita
mengakui keberadaan sesuatu atau seseorang atau kondisi sehingga sesuatu
kondisi itu lebih menjadi milik kita. Daripada kita mengkhayal yang bukan-bukan
tanpa suatu alasan yang menjadi dasar. Inilah suatu pembentukan sejarah yang
relistis, natural dan bisa dipahami oleh konsep sekarang ini.
Makhluk pertama ini dalam proses
kejadiannya sangat khusus dan sangat spesifik, kejadiannya adalah sendirian
atau tunggal karena tidak ada makhluk-makhluk yang lain dalam proses
kejadiannya yang bersama dia. Lalu dengan adanya makhluk pertama inilah baru
kemudian tercipta makhluk-makhluk yang lain sesuai daya cipta mereka dan
lahirlah kita dari dimensi manusia dengan putaran bersama alam ini sehingga dia
sangat masuk akal bila pencipta empat unsur alam ini. Jadi dengan keberhasilan
makhluk pertama mensenyawakan diri dengan alam ini sehingga dia sangat masuk
akal bila mencipta di empat unsur alam ini terhadap apa yang akan dan harus
terjadi dan akhir terjadi perjalanan bumi ini. Itulah konsep AMA tersebut.
Dimana mulai dari makhluk pertama ini baru mulai adanya penyebaran adanya
berbagai makhluk kehidupan yang terdiri dari 42 (empat puluh dua) dimensi,
dimana dimana kita masuk dalam dimensi yang terakhir. Jadi kita sangat jauh
dengan proses kejadian AMA tersebut. AMA tidak menampakan diri dalam
dimensi-dimensi yang lain sebelumnya (masih menjadi misteri illahi) hanya pada
dimensi kehidupan kita sekarang AMA hadir dan langsung mewarisi kita tentang
sesuatu yang terbaik, yaitu tentang ilmu hidup atau energi kehidupan Syahbandar
Kari Madi ini.
Dimana kita bisa melakukan sesuatu hal yang sama sebagaimana apa yang telah dan
masih dilakukan oleh AMA itu sendiri sampai sekarang tentang bagaimana kita
harus mensenyawakan diri dengan energi empat unsur alam, agar kita selalu ajidiri
dan tahudiri sehingga mampu menyelesaikan berbagai macam kepentingan dalam
perjalanan kehidupan kita didunia ini. Demikian pula kita akan menjadi lebih
percaya diri dengan adanya bukti-bukti selesainya persoalan dalam kehidupan
ini, karena kita pasti memiliki jati diri yang sebenarnya, dimana kita sebagai
makhluk yang paling sempurna yang memiliki empat unsur alam. Dan kita di beri
tugas memimpin terhadap seluruh unsur kehidupan atau sebagai khaifah dibumi
dengan tugas mengemban visi dan misi menciptakan suatu tatanan kehidupan
peradaban luhur.
Dimensi-dimensi kehidupan lain diantaranya : dimensi leluhur, dan dimensi
keluarga leluhur, dimensi malaikat dan status jabatan sesuai dengan tugas
masing-masing, dimensi iblis termasuk semua unsur keturunannya, dimensi siluman
dan semua jenisnya, dimensi jin dan semua jenisnya termasuk gondoruwo, drakula,
tuyul, dan lain sebagainya, dimensi binatang dan klasifikasinya, dimensi
tumbuhan dan lain sebagainya. Dan energi AMA setiap hari mengontrol kehidupan
mereka, dimana mereka bertempat didalam dimensi-dimensi bumi ini. Disitu
terciptanya perjalanan kehidupan dimensi-dimensi itu, namun bahasan kita dalam
ruang ini kita batasi saja, meskipun keberadaan dimensi kehidupan yang lain itu
benar adanya akan tetapi yang perlu kita bahas atau tinjau adalah dimensi kita
atau dimensi perjalanan manusia dibumi ini.
Energi AMA setiap saat selalu
mengontrol perjalanan kehidupan dimensi-dimensi kehidupan itu, sehingga
kehidupan dimensi-dimensi itupun tidak akan pernah lepas dari kekuasaan AMA.
Dengan demikian bagi kehidupan kita yaitu bagi yang mendapt ijin dan restu AMA
sebagai pemilik kehidupan dan pengendali dari energi alam, yang sekaligus
sebagai pemegang hak kehidupan pasti perjalanan kehidupan insan Syahbandar Kari
Madi akan dijaga dan terjaga dalam situasi atau kondisi apapun dari segala niat
yang tidak baik dari dimensi-dimensi dan unsur-unsur kehidupan yang lain yang
membahayakan atau mencelakakan kehidupan kita artinya kita kita akan selamat
dan mulia dalam kehidupan lahir dan dimata kehidupan para bathin. Jadi
kesimpulan fase kedua adalah energi Syahbandar Kari Madi membentuk makhluk
pertama yang menyesuaikan diri dengan alam dan mampu mengendalikan alam dengan
kekuatan hatinya. Dimanakah AMA bersemayam ? yaitu didalam bumi tentunya dan
masih hidup energi yang kekal tidak bisa dimusnakan. Dan Insya Allah hanya
ridho dalam naungan nama Syahbandar Kari Madi, kehidupan kita bisa melakukan
persesuaian dengan alam, bisa senyawa dengan alam sehingga kita benar-benar
memahami apa maunya alam, dan sesuai dengan kehendak energi pemilik kehidupan
dengan ijin dan restu AMA sehingga kita punya hak kehidupan yang sebenarnya dan
bisa hidup enak sebagai tuan rumah di bumi ini. Jadi energi Syahbandar Kari
Madi ini merupakan suatu kesimpulan dari kekuatan dunia.
2.1. Konsep Program AMA pada
Kejadian Dimensi Manusia. Konsep AMA dalam menciptakan tatanan kehidupan dimuka
bumi ini, yaitu dengan menciptakan 5 (lima) kejadian manusia sebagai pengisi
tatanan dan infrastruktur bumi ini. Lima kejadian manusia tersebut diantaranya
adalah :
2.1.1. Kejadian Manusia Tionghoa (Peradaban
China) Kejadian manusia golongan ini berada didaratan China pada benua Asia di
bumi ini. Ciri dan orientasi kehidupannya adalah berpatokan kepada mengolah
potensi alam, terutama sekali perhatiannya kepada sifat-sifat budaya agraris
atau ahli mengolah pertanian alias peradaban mereka lebih ber-orientasi kepada
alam mainded.
2.1.2. Kejadian Manusia Amerika
(Peradaban Barat) Kejadian manusia golongan sangat luas penyebarannaya, terutama
banyak hidup di daratan Amerika dan Eropa, jenis etnisnya pun juga cukup banyak
dan kebanyakan dari bangsa kulit putih dan keturunan Yahudi. Ciri dan orientasi
peradaban golongan ini adalah senang mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai
alat atau instrument terhadap terhadap perkembangan peradaban kehidupan mereka.
Jadi kehidupan manusia Amerika ber-orientasi kepada iptek sebagai manusia
tekhnokrat.
2.1.3. Kejadian Manusia Indonesia
(Peradaban Nusantara) Kejadian manusia Indonesia yang bertempat di daratan
Nusantara dimana asal-usulnya daratan tersebut asalnya satu dan terpecah akibat
meluapnya air lauatan. Ciri dan orientasi golongan ini kepada peradaban
keyakinan spiritual. Cirinya masih banyak acara ritual peradaban mereka yang
berbau magis dan sakral. Dan dari golongan kita juga yang memang dipasrahi
sebagai pemegang kekuatan spiritual (ilmu bathin dan ghaib tertinggi) dimuka
bumi ini. Makanya ilmu SKM turun di Indonesia yang memiliki wadah spiritual
yang tinggi dan kuat sehingga di lambangakan dengan warna hitam yang mengandung
makna misteri illahi.
2.1.4. Kejadian Manusia Rusia
(Peradaban Rusia) Kejadian manusia dari golongan ini berada atau hidup di
darataan benua Rusia yang mayoritas memiliki struktur geografis dekat kutub dan
bermusim salju. Ciri dan orientasi peradaban mereka adalah makhluk manusia yang
penuh rahasia, bahkan system yang diciptakan dalam kehidupan perdaban mereka
dalam manajemen system yang sangat rahasia pula dan terkenal dengan budaya
system agen rahasia, artinya golongan manusia yang penuh rahasia. Tidak
seorangpun mengetahui maksud dari kehidupan orang Rusia hingga saat ini masih
menjadi rahasia yang belum diketahui.
2.1.5. Kejadian Manusia Arabia (Peradaban
Arabia) Kejadian manusia dari golongan ini berada atau hidup didaratan benua
Asia bagian barat (semenanjung Arabia), kebanyakan dari golongan bangsa Arab.
Yaitu ciri dan orientasi peradaban mereka adalah orientasi manusia agama.
Terkadang dikatakan aliran golongan aliran putih (sesuai agama atau aturan
hidup dalam peradabannya). Sifat dari kelompok kejadian manusia terebut
disesuaikan dengan karakter dan geografis kelompok masing-masing lapisan energi
AMA yang mengkonsepkan kejadian mereka kearah itu. Sehingga akhirnya kelima
kejadian kelompok manusia tersebut terpaksa harus kembali kepada energi AMA
sebagai yang mensutradarai kejadian mereka.
3. FASE KETIGA (TERJADINYA PERADABAN LAUTAN)
Setelah sejarah kejadian manusia
berkembang pada saat itu dan kehidupan bumi mulai ramai, maka terjadilah suatu
kebiasaan kehidupan atau budaya peradaban terbentuk secara alami. Maka sejak
saat itulah mulai terbentuknya peradaban manusia. Tentunya kehidupan manusia
pertama kali bertempat dipesisir atau didaerah pantai tepi lautan, karena pada
saat itu yang lebih bisa terjadinya satu kehidupan manusia, Cuma ditepi pantai
atau yang disebut pesisir dengan orientasi peradaban lautan. Dimana pada saat
itu adalah tidak mungkin apabila mereka memilih kehidupan di daratan atapun di
pegunungan karena daratan dan pegunungan pada saat itu masih berupa hutan
belantara dan masih sangat berbahaya dijadikan tempat kehidupan mereka, sedang
akal dan pengetahuan dari pengalaman mereka masih belum mampu untuk mengelolah
potensi daratan. Kalau dilautan sangat mudah dilakukan untuk sekedar berkarya
membuat perahu dari kayu sebagai alat transportasi baik untuk mencari potensi
hasil lautan, atau pun sekedar suatu mencari kondisi lain antar pulau dan
kepentingan yang lain. Dan hal ini mereka lakukan sesuai dengan naluri alami
kehidupan yang berjalan apa adanya.
Maka dengan semakin ramainya kehidupan mulailah muncullah fase peradaban lautan
yang mana kekuatan mereka adalah menjadi jago-jago tempur lautan dalam ekspansi
kekuasaan mereka. Dan terbentuklah peradaban saat itu dengan ciri sentralisasi
kekuasaan jago laut, dimana kekuasaan mereka berpusat dikapal-kapal. Selain itu
jago laut tersebut sangat terkenal dengan suatu kekuatan bermagis, mereka
sangat ahli strategi dengan kondisi dengan pertahanan kelautan (maritime).
Jazirah-jazirah kekuasaan mereka adalah seluas lautan, dimana mereka telah
menyatakan diri bahkan mengakui bahwa mereka itu sebagai maha raja penguasa
lautan yang kurang lebih kekuasaanya tiga perempat dari pada seluruh permukaan
bumi ini, atas dasar wilayah atau tempat kekuasaan penguasa lautan yang memang
benar-benar menjadi raja penguasa lautan.
Akan tetapi setelah perjalanan
sejarah kemasyhuran dari kejayaan manusia dalam peradaban lautan, dan oleh
sebab suatu kondisi pada saat itu, jago-jago lautan tersebut saling berebut
kekuasaan dengan mengadu kekuatan magis masing-masing, sehingga kehidupan
peradaban berubah menjadi perdaban barbar, arogan dan tidak bisa dikendalikan
lagi. Karena sebab itulah maka muncul energi AMA pada saat itu untuk
memberhentikan pola sikap peradaban lautan tersebut yang tidak sesuai dengan
nilai nurani luhur kemanusiaan, dan yang mengakibatkan kehancuran jati diri
makhluk yang paripurna. Dengan diakhiri pertarungan energi AMA yang muncul
melalui media seorang anak muda berperawakan sederhana yang kita sebut sebagai
AMA Syahbandar, mengalahkan kemaharajaan penguasa lautan yang menganggap
dirinya siap menjadi penguasa alam. Sehingga pada waktu itu klimaks dari
kekalahan penguasa kemaharajaan maritime tersebut merupakan akhir dan oleh anak
muda tersebut, merupakan akhir dari hilangnya peradaban di lautan.
4. FASE KEEMPAT (TERJADINYA PERADABAN DARATAN)
Setelah hilang dan berakhirnya
peradaban lautan dan pola kehidupan mereka sudah berpindah kedaratan, maka
kehidupan manusia pada waktu itu sudah mulai menyebar disemua jazirah daratan
termasuk daerah dataran tinggi atau pegunungan dan daerah dataran rendah atau
daratan ramai. Maka mulailah saat itu daratan jadi ramai, sehingga terjadi pola
suatu pola budaya dan peradaban yang sesuai dengan kondisi yang ada di daratan
pada waktu itu. Dan saat itu pula maka sejarah perjalanan dari peradaban dimuka
bumi sudah bisa diabadikan dalam sebuah tulisan alias sudah bisa dicatat oleh
sejarah, karena banyak bukti-bukti sejarah peradaban tersebut yang masih bisa
dicatat. Sedangkan bukti-bukti dari sisa peradaban lautan tidak bisa tercatat
karena sudah banyak yang tenggelam dilautan, alias hilang tidak berbekas.
Fase proses energi kejadian
Syahbandar Kari Madi ke empat ini adalah fase peradaban daratan dimana terbagi
menjadi peradaban yang ada di dataran rendah alias daratan ramai dan peradaban
yang ada di dataran tinggi alias pegungan. Setelah terjadinya kedua peradaban
tersebut membentuk suatu kekuasan dengan wilayah kekuasan masing-masing, maka
terjadi pula perseteruan kekuasaan antara dataran rendah dengan dataran tinggi
dengan eksploitasi kekuasaan barbar diantara kekuasaan dikedua wilayah
tersebut.
Dengan munculnya penguasa-penguasa dataran tinggi dan dataran rendah yang sudah
tidak terkendali pada waktu itu, dan sifat arogan mereka mulai merendahkan nilai-nilai
etika kehidupan dan kemanusiaan, baik itu nilai budaya atau nilai agama yang
telah ada pada saat itu, mereka telah menjadikan nilai-nilai tersebut hanya
dijadikan keyakinan-keyakinan seremonial belaka atau dijadiakan sebagai media
atau instrument guna mengeksploitasi kekuasan mereka melalui cara yang tidak
beradab, sehingga pada saat itu muncullah energi AMA untuk menyelesaikan
konflik pada daratan. Yaitu dengan diakhirinya pertarungan kedua tokoh dataran
antara tokoh dataran tinggi atau pegunungan disebut Bang Kari sebagai jago
membuat orang mati dengan perasaan nyeri, dengan jago dataran rendah alias
wilayah ramai yang disebut Bang Madi sebagai jago pukul yang handal cepat
membuat orang mati pula. Dan pertempuran tersebut tidak ada yang mengeahui
siapa pemenangnya. Disilah mulai dikatakannya energi kami adalah energi
Syahbandar Kari Madi berdasarkan kekuatan AMA Syahbandar dilautan, Bang Kari di
pegunungan, Bang Madi didaratan. Jadi untuk terjadinya pertarungan besar di
didaerah Cianjur wilayah Sukabumi, tepatnya ini, disutradarai oleh seorang
juragan penghulu K.H Mama’ Mansyur sebagai seorang Ulama besar di Jawa Barat
pada saat itu, dimana beliau mengkonsepkan terjadinya pertarungan ketiga jagoan
tersebut. Karena pada waktu itu beliau merasa terusik oleh kedatangan 3 (tiga)
tokoh jagoan tersebut, sehingga energi AMA melalui media seorang anak muda
berperawakan sangat sederhana dan disaksikan oleh para tokoh dunia persilatan
dan pemegang kekuasaan namun pada akhirnnya dalam kejadian tersebut semua saksi
mata meninggal dunia, karena terimbas oleh setrum kekuatan energi kesaktian
mereka, yaitu pada saat ketiga jagoan tersebut terjadi pertarungan hebat selama
tujuh hari tujuh malam. Termasuk K.H Mama’ Mansyur itu sendiri sampai lelah
ketiduran menyaksikan kehebatan dan lamanya pertarungan mereka. Dimana ketiga
tokoh tersebut akhirnya hilang atau lenyap musnah tanpa ada bukti jasad yang
tertinggal dan tidak diketahui siapa pemenanganya. Konon katanya kedua tokoh
daratan tersebut kalah oleh AMA Syahbandar dari lautan.
Itulah latar belakang dari sebutan istilah Syahbandar Kari Madi sebagai latar
belakang sejarah dalam proses perjalanan terbentuknya sisi-sisi peradaban yang
pernah ada dimuka bumi, dan sampai detik ini kekuatan energinya masih
berpengaruh kuat didalam mengendalikan situasi dan kondisi kehidupan kita
sekarang ini. Rahasia inilah yang belum terbuka sebagai sebuah misteri
kehidupan yang turut menentukan visi-misi kehidupan dimuka bumi. Dan kehidupan
ini harus mampu menyesuaikan diri dengan sifat dan keinginan ketiga tokoh
pendahulu terkemuka yang sangat sakti dan berhasil menjadi pendahulu dalam
perjalanan peran mereka dalam proses terjadinya peradaban manusia dimuka bumi
ini.
Terhadap tokoh-tokoh dibumi adalah tugas kita pertama untuk mengembalikan
ketokohan mereka untuk menjadikan jatidiri Syahbandar Kari Madi, sebagai
penghormatan atas perjuangan ketiga tokoh terdahulu yang telah mengawali
perjalanan sejarah kehidupan kita. Ketiga tokoh terdahulu tersebut sebagai
pendahulu yang telah menciptakan peradaban yang didasari oleh kekuatan energi
atau kekuatan hati atau kekuatan spiritual mereka, sehingga dengan niat dan
ijin restu mereka sebagai leluhur manusia terdahulu yang telah berhasil
meletakkan dasar kehidupan dan terciptanya peradaban manusia dimuka bumi ini,
supaya kita bisa menjalani kehidupan yang akan datang kondisi kita jadi enak
dan tenang penuh kedamaian, setelah direstui oleh mereka.
Tugas kita kedua untuk mencari
apa dan bagaimana visi-misi AMA Syahbandar, Bang Kari serta Bang Madi sebagai
leluhur yang masih berperan dan punya peranan kuat akan energi mereka didalam
mengendalikan kehidupan ini, dimana beliau-beliau itu adalah sebagai guru
bathin kita bersama. Sehingga dengan demikian kita akan hidup dimuka bumi ini
menjadi aman atas restu dan ridho dari beliau. Tentunya dengan melalui pola
persesuaian atau persenyawaan dengan empat unsur alam sesuai dengan apa yang
diimplementasikan oleh keilmuan Syahbandar Kari Madi.
Kenapa wilayah tempat bertarungnya ketiga tokoh tersebut di Cianjur ? yaitu
karena keterlanjuran dari sebab adanya pertarungan tersebut. Dan kenapa sejarah
yang khusus ini tidak bisa tercatat dalam cerita legenda sejarah leluhur kita
terdahulu ?. karena mereka sebagai golongan manusia-manusia berjiwa besar dan
sangat mungkin jika tidak bisa disaksikan atau dicatat dalam sejarah manusia
biasa. Karena laku lampau mereka memiliki suatu sifat perilaku hikmah yang
sangat tinggi dan luhur.
Akhirnya dalam kehidupan ini kembalilah kita akhir dari proses kejadian manusia
masing-masing sehingga berkembanglah peradaban globalisasi dengan spesifikasi
sesuai dengan tempat, karakter dan sifat alam geografisnya masing-masing.
Seperti peradaban China terkenal ahli filsafat kehidupan , peradaban Amerika
sebagai ahli teknokrat, peradaban Yunani terkenal dengan akrobat, peradaban
Rusia menjadi telah kiamat dan banyak hikmah, peradaban Arabia terkenal dengan
nilai agamisnya melalui perilaku sholat, peradaban Nusantara dikenal dengan
budaya silat dan syafa’at. Dan semua itu akan kembali dikendalikan oleh energi
AMA Syahbandar Kari Madi sebagai pemilik kehidupan dan energi yang membentuk
kejadian dimensi kehidupan dialam bumi ini.
5. FASE KELIMA (PERADABAN GLOBALISASI)
Perkembangan energi Syahbandar
Kari Madi versi kelima dalam sekarang atau diera globalisasi dan jaman
keterbukaan ini, dimana masing-masing kelompok kejadian manusia telah teramat
istimewa berkarya untuk menata ini dunia, yang masih dalam kurungan koriidoor
system (kuasa dan dhuafa, kaya dan miskin, konsep lara dan pati, bermartabat dan
terhina dan lain sebagainya). Kita harus berani berani memulai jaman peradaban
tinggi atau luhur dimana system kekhalifaan dengan motto syurga yang “Insun
Rahayu Balarea Waluya” (yaitu mengandung arti : “Kami Selamat, Kalian Semua
Pasti Termulyakan”).
Untuk mencapai dan demi terciptanya keadaan seperti itu, maka energi AMA
Syahbandar Kari Madi sebagai solusi kehidupan, atas dasar takdir turun sebagai
petunjuk illahi dibawah Pimpinan seorang Guru Bathin yaitu : Guru Besar lima
Syahbandar Kari Madi (disebut :GB V SKM) sebagai pelatak dasar tatanan keilmuan
handal-profesional dan universal, dengan maksud dan tujuan memberi tujuan
formula inti jurus lima Syahbandar Kari Madi yang dimiliki dan diamalkan oleh
AMA Syahbandar Kari Madi dalam proses persenyawaan dengan empat unsur alam
sebagaimana dalam versi kedua untuk membentuk jaman baru dan yang akan datang
bermottokan “Insun Rahayu Balarea Waluya” di seluruh penjuru dunia, atas dasar
pemberi ijin global dari pemilik bumi pertama.
Referensi Blog Diambil Dari